Pemilik Lagu Pacu Jalur Akan Datang ke Indonesia, Tradisi Riau Makin Mendunia


Kuantan Singingi, Riau Juli 2025
Tradisi Pacu Jalur, perlombaan perahu hias tradisional yang menjadi ikon budaya masyarakat Riau, akan mendapat sorotan internasional tahun ini. Pasalnya, sosok pemilik lagu yang biasa digunakan dalam perhelatan Pacu Jalur dikabarkan akan berkunjung langsung ke Indonesia pada Agustus 2025 mendatang.

Informasi ini dikonfirmasi oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Riau yang menyebut bahwa kunjungan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap keberlanjutan budaya sekaligus pengakuan atas popularitas lagu tersebut di tengah masyarakat Indonesia.

 

Lagu Asing yang Melekat di Tradisi Lokal

Meski telah lama menjadi bagian dari suasana meriah Pacu Jalur, lagu yang kerap diputar saat perahu-perahu raksasa berlomba itu ternyata berasal dari luar negeri. Menurut beberapa sumber, lagu tersebut pertama kali muncul di platform musik digital dan perlahan diadopsi oleh masyarakat sebagai pengiring perlombaan.

“Lagu ini telah menjadi semacam penyemangat kolektif dalam Pacu Jalur. Irama dan temponya selaras dengan semangat para pendayung,” ujar Rino Saputra, salah satu tokoh adat Kuantan Singingi.

 

Pertemuan Budaya yang Dinanti

Kehadiran pemilik lagu ke Indonesia akan dikemas dalam bentuk kunjungan budaya. Ia dijadwalkan untuk:

  • Menghadiri Festival Pacu Jalur 2025 secara langsung.
  • Memberikan sambutan dalam pembukaan acara.
  • Mengikuti diskusi budaya bersama seniman dan tokoh adat lokal.
  • Melakukan penyerahan simbolis izin penggunaan lagu kepada panitia festival.

“Ini adalah momen penting yang menunjukkan bahwa budaya bisa menjadi jembatan antarbangsa,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Riau, Dina Maulina, dalam konferensi pers, Senin (14/7).

 

Masyarakat Adat Menyambut Positif

Penyambutan terhadap pemilik lagu juga disiapkan oleh komunitas adat di Kuantan Singingi. Mereka menilai, kunjungan ini menunjukkan bahwa budaya lokal telah diapresiasi oleh dunia internasional.

“Kami bangga karena Pacu Jalur bukan hanya milik Riau, tapi telah menjadi perhatian dunia,” ujar Datuk Mandaro, tokoh adat setempat.

 

Langkah Menuju Kolaborasi Internasional

Rencana lanjutan dari pertemuan ini termasuk penjajakan kerja sama budaya antarnegara, pertukaran seniman, dan dokumentasi bersama tentang sejarah Pacu Jalur. Pemerintah Provinsi Riau bahkan menyebut akan membuka peluang kolaborasi dengan lembaga kebudayaan luar negeri.

“Kami ingin menjadikan momen ini sebagai awal dari diplomasi budaya berbasis tradisi,” tambah Dina Maulina.

 

Kedatangan pemilik lagu yang digunakan dalam Pacu Jalur menandai babak baru dalam sejarah tradisi ini. Tidak hanya memperkuat identitas budaya lokal, tetapi juga menunjukkan bahwa warisan seperti Pacu Jalur bisa menjadi titik temu lintas bangsa dalam semangat saling menghargai dan memperkaya budaya dunia.


 

Bottom of Form

 


Post a Comment

Previous Post Next Post