Pesawat Air India Jatuh di Ahmedabad, 260 Tewas: Dugaan Kesalahan Sistem Bahan Bakar Jadi Sorotan



Ahmedabad, India 12 Juli 2025
Sebuah pesawat milik maskapai Air India dengan nomor penerbangan AI171 jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Ahmedabad menuju London Gatwick pada Jumat pagi, menyebabkan sedikitnya 260 orang tewas, termasuk 19 orang di darat. Insiden tragis ini menjadi kecelakaan penerbangan terburuk di India dalam dua dekade terakhir.

Pesawat jenis Boeing 787-8 Dreamliner dilaporkan mengalami kegagalan mesin ganda hanya beberapa detik setelah mengudara. Berdasarkan laporan awal dari tim investigasi, saklar kontrol bahan bakar kedua mesin secara misterius berpindah dari posisi “RUN” ke “CUTOFF”, menyebabkan mesin mati total dan membuat pesawat kehilangan daya angkat.

 

Rekaman Kokpit Ungkap Dialog Mencurigakan

Rekaman suara dari kokpit menunjukkan percakapan mengejutkan antara dua pilot: salah satu dari mereka terdengar bertanya, “Kenapa kamu matikan?”, diikuti dengan penyangkalan dari pilot lainnya. Pernyataan tersebut memicu spekulasi adanya kesalahan teknis, kelalaian, atau kemungkinan gangguan lain di dalam kokpit.

 

Kru Berpengalaman, Tapi Tidak Terhindar dari Tragedi

Kedua pilot pesawat tersebut merupakan personel berpengalaman. Kapten Sumeet Sabharwal (56) memiliki lebih dari 15.000 jam terbang, termasuk 8.500 jam dengan Boeing 787. Sementara itu, First Officer Clive Kunder (32) memiliki lebih dari 3.400 jam terbang.

Namun demikian, pengalaman panjang itu tak cukup menghindarkan mereka dari bencana yang terjadi begitu cepat.

 

Satu Penumpang Selamat, Puluhan Luka-Luka

Dari total 242 penumpang dan awak, hanya satu orang yang selamat, meski mengalami luka berat. Di darat, 19 orang, termasuk mahasiswa dari asrama B.J. Medical College yang tertimpa reruntuhan, juga menjadi korban. Sekitar 60 orang lainnya mengalami luka dan masih dirawat di beberapa rumah sakit Ahmedabad.

 

Investigasi Fokus pada Sistem Saklar Bahan Bakar

Penyelidik dari AAIB dan otoritas penerbangan India (DGCA) tengah memusatkan penyelidikan pada saklar bahan bakar yang diduga menjadi pemicu utama kecelakaan. Saklar tersebut dirancang memiliki fitur pengaman agar tidak mudah berpindah posisi secara tidak sengaja. Namun, bukti awal menunjukkan adanya perpindahan mendadak dari kedua saklar hanya dalam waktu satu detik setelah take-off.

 

Kontroversi: Apakah Ini Salah Pilot atau Kegagalan Sistem?

Meski laporan awal memunculkan dugaan kesalahan di kokpit, asosiasi pilot India dan internasional menolak keras asumsi tersebut. Mereka menyatakan bahwa informasi yang dirilis masih prematur dan tidak menunjukkan bukti kuat adanya kesalahan manusia.

"Menuding pilot tanpa investigasi tuntas adalah bentuk ketidakadilan," ujar juru bicara Indian Commercial Pilots Association (ICPA).

CEO Air India, Campbell Wilson, juga mengimbau publik untuk menunggu hasil investigasi final dan menyampaikan bahwa perusahaan terus bekerja sama penuh dengan penyelidik.

 

Langkah Lanjut dan Evaluasi Global

Setelah kejadian ini, regulator penerbangan di India dan sejumlah negara lain, termasuk FAA di Amerika Serikat, menginstruksikan maskapai untuk memeriksa sistem kontrol bahan bakar di semua pesawat Boeing 787 dan 737. Tujuannya adalah memastikan tidak ada kelemahan teknis yang tersembunyi yang dapat membahayakan penerbangan lainnya.


Tragedi jatuhnya Air India Penerbangan AI171 menjadi pengingat pahit akan pentingnya keselamatan dan ketelitian dalam dunia penerbangan modern. Meski penyebab pasti masih dalam tahap investigasi, temuan awal tentang perpindahan mendadak saklar bahan bakar memunculkan pertanyaan serius terkait faktor teknis maupun kemungkinan kesalahan prosedur.

Dengan dukungan dari otoritas penerbangan India dan internasional, penyelidikan diharapkan mampu mengungkap kebenaran secara transparan dan menyeluruh. Sementara itu, keluarga korban menantikan keadilan dan jawaban pasti atas musibah yang merenggut ratusan nyawa tersebut.

Laporan akhir resmi dari insiden ini dijadwalkan akan dirilis dalam beberapa bulan ke depan, seiring dengan langkah-langkah peningkatan keselamatan di seluruh armada Boeing.


Post a Comment

Previous Post Next Post